Saturday, March 24, 2012

Objek Wisata BatuRaden Purwokerto

Wisata Baturaden terbentang di sebelah selatan di kaki Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 640 m diatas permukaan laut. Baturaden terletak hanya 14 km dari Kota Purwokerto yang dihubungkan dengan jalan yang memadai.Di tempat wisata ini Anda dapat menikmati pemandangan indah & udara pegunungan yang segar dengan suhu 18′°
Celcius-25° Celcius. Sedangkan, Gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 m, merupakan gunung berapi terbesar dan gunung tertinggi ke-2 di Jawa. Jika cuacanya bagus, Kota Purwokerto dapat terlihat dari Baturaden, begitu juga dengan Cilacap dan Nusa Kambangan Ketika kita melihat gunung Slamet, kita dapat melihat lereng gunung Slamet yang ditutupi oleh hutan Heterogen Wisata Indonesia Surga Dunia.
Batu Raden merupakan salah satu obyek wisata andalan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sejak tahun 1928, Batu Raden dikenal sebagai obyek wisata pegunungan. Pengunjung bisa menikmati keindahan pemandangan alam dan udara pegunungan yang sejuk dengan suhu antara 18°C-25°C.

Sejarah Batu Raden

Nama Batu Raden berasal dari dua kata (bahasa Jawa), yaitu Batur (bukit, tanah, teman, pembantu) dan Raden (bangsawan). Bila digabung, kata “Batu Raden” dapat bermakna: tanah yang datar atau tanah yang indah. Ada dua versi sejarah Batu Raden, yaitu versi Syekh Maulana Maghribi dan versi Kadipaten Kutaliman. Menurut versi yang pertama, Syekh Maulana Maghribi, Pangeran Rum yang berasal dari Turki dan beragama Islam, pernah merasa penasaran dengan cahaya terang misterius yang menjulang ke angkasa dan bersinar di bagian timur. Sang Pangeran kemudian mencari asal cahaya tersebut. Singkat cerita, setelah melakukan pendakian hingga ke puncak sebuah gunung, Sang Pangeran melihat ada seorang pertapa Buddha yang bersandar pada sebuah pohon jambu yang memancarkan sinar cahaya ke atas. Lokasi ini kemudian dikenal dengan sebutan Batu Raden. Sedangkan menurut versi kedua, cerita Batu Raden terkait dengan kisah cinta antara anak perempuan Adipati Kutaliman dengan pembantunya yang menjaga kuda.

Seni dan Budaya Batu Raden

  1. Grebeg Syura atau Sedekah Bumi. Upacara ini dilakukan pada tanggal 9 Bulan Syura. Tujuannya adalah sebagai tolak bala, yaitu dengan melakukan kegiatan-kegiatan berupa ruwat bumi dan selamatan di makam-makam leluhur.
  2. Kenthongan, merupakan kesenian musik khas Banyumas. Alat utama kesenian ini adalah kenthong yang berupa potongan bambu yang diberi lubang di sisinya secara memanjang. Untuk memainkannya perlu dikentong.
  3. Calung dan lengger. Calung merupakan alat musik yang juga terbuat dari potongan bambu, diletakkan secara melintang, dan dimainkan dengan cara dipukul. Sedangkan lengger adalah tarian yang dimainkan dua orang perempuan atau lebih dan diiringi dengan calung.
  4. Pakaian adat Banyumas. Pakaian adat Banyumas ada dua macam, yaitu pakaian untuk kalangan wong cilik (seperti pakaian ancingan, bebed wala, pinjungan, iketan, dan nempean) dan pakaian untuk kalangan bangsawan (beskap untuk pria dan nyamping untuk perempuan).
  5. Ebeg (kuda lumping). Ebeg merupakan tarian tradisional Banyumas dengan ciri khasnya menggunakan kuda kepang. Dalam pertunjukan biasanya diiringi dengan gamelan yang bernama bendhe.
  6. Pameran tanaman hias, seperti havana, daun dewa, dan palem paris.
  7. Sadranan. Ritual ini berupa bersih-bersih makam yang dilanjutkan dengan acara kenduren. Tujuannya adalah untuk mengenang arwah para leluhur.

Fasilitas di Batu Raden


Queen Hotel Baturaden

Sebagai kawasan wisata yang telah banyak dikunjungi oleh wisatawan Nusantara dan mancanegara, Batur Raden telah dilengkapi dengan fasilitas penunjang pariwisata yang cukup lengkap seperti  hotel-hotel berbintang, restoran maupun arca rekreasi seperti Lokawisata.
Wana wisata yang dikembangkan oleh Perum Perhutani di Batu Raden merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih apabila berkunjung ke Baturaden. Wana Wisata Batu Raden dilengkapi dengan wiswa yang berkapasitas 11 kamar tidur, dengan tarif Rp. 35.000 sampai Rp. 150.000. per kamar.
Wana wisata Batu Raden siap untuk melayani wisatawan yang berminat untuk melewatkan acara malam hari di sana dengan biaya masuk/karcis Rp. 650 per orang. 
Bila ingin lebih menghayati lingkungan alam di sana, tersedia pula Bumi Perkemahan dengan lingkungannya yang indah dan telah dilengkapi dengan peralatan perkemahan yang dapat disewa oleh pengunjung. Apabila ingin berolah raga telah tersedia pula lapangan tenis dan jalan-jalan setapak yang siap mengarahkan pengunjung melakukan olahraga lintas alam sambil mengamati keindahan hutan damar (Agathis sp) yang tertata rapi. Disamping itu  para wisatawan dapat mengetahui dan memperdalam pengatahuannya tentang pengelolaan hutan damar secara lestari, Batur Raden merupakan tempat yang tepat dan lengkap mulai dari persemaian, penanaman, tanaman berbagai kelas umur, sadapan dan tebangan.




Sumber Air Panas Pancuran Telu dan Pancuran Pitu
BATURRADEN..
Pancuran Telu dan Pancuran Pitu adalah nama dua mata air makdani, yakni sumber air panas yang mengandung belerang dilereng sebelah barat Gunung Slamet, JawaTengah. Air Pancuran Telu bersuhu +- 40 Celcius, sedang air Pancuran Pitu bersuhu +-67 C. Selain dapat menyegarkan tubuh, air yangb erasal dari mata air makdani jugab erkhasiat menyembuhkan beberapa macam penyakit - terutama penyakit kulit.

Pengembangan Pancuran Telu dan Pancuran Pitu oleh Perum Perhutani menjadi obyek wisata alam bertujuan mendayagunakan potensi sumberdaya alam untuk mendukung upaya penggalakan industri kepariwasataan. Selain itu, melalalui pengemasan paket forest tourism diharapkan dapat menjadi sarana rekreasi, pendidikan, ilmu pengetahuan, sekaligus menumbuhkan rasa cinta alam lingkungan di kalangan masyarakat luas.
Forest tourism adalah paket perjalanan wisata yang menyajikan gambaran nyata pengelolaan hutan Damar yang berazas padaprinsip kelestarian hutan.

LOKASI
Pancuran Telu dan Pancuran Pitu terletak di kawasan Taman Wisata Baturraden, Banyumas. Pancuran Telu di hutan Damar (Agathis loranthifolia) petak 1 dan Pancuran Pitu di hutan Damar petak 55, semuanya diwilayah hutan RPH Baturraden, BKPH Gunung Slamet Barat, KPH Banyumas Timur.
Pancuran Telu beradapada ketinggian 670 meter dpl, sedang Pancuran Pitu pada ketinggian 700 meter dpl. Memiliki curah hujan rata-rata 5.600 mm per tahun (hujan turun hampir tiap setiap hari), dan bersuhu udara sedang, antara 18-25 C.
Pancuran Telu hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki, melalui Lokasi wisata Baturraden dan miliki Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas. Jarak Lokasiwisata Baturraden - Pancuran Telu sekitar 500 meter, tersedia jalan berbeton selebar 1 meter hingga ke lokasi.


OBYEK
Pancuran Telu dan Pancuran Pitu merupakan tempat wisata yang nyaman danmengasyikkan. Mandi atau membasuh muka dengan air panas kecuali menyegarkan tubuh dan berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit, konon menurut kpercayaan masyarakat dapat membuat orang awet muda.

Obyek yang dapat dinikmati padajalur forest tourism antara lain : hutan Damar (Agathis loranthifolia), hutan Pinus(Pinusmerkusii), hutan tropis pegunungan lainnya, pengelolaan hutan pinusdan Damar yang berazaskan padaprinsip kelestarian hutan (persemaian, penanaman, pemeliharaan, pengamanan, pemungutan hasil hutan berupa penyadapan getahdan penebangan pohon, pengangkutan hasil hutan), agroforestry (Nilm, Kapulogo), sertapanorama alam pegunungan yang indah.

SARANA
Pancuran Telu dilengkapi dengan sarana :
- Pintu Gerbang
- Gardu Peristirahatan
- 3 kamar mandi air panas tertutup
- 1 kamar mandi air panas terbuka
- Kolam mandi air panas untuk anak anak

Pancuran Pitu dilengkapi dengan sarana :
- Pintu Gerbang
- Ruang informasi
- Pesanggarahan
- Cafetaria
- Rumah Jaga
- Kamar mandi air panas tertutup
- Kamar mandi air panas terbuka
- 2 MCK
- Gardu Peristirahatan, baik padalokasi maupun disepanjang jalur perjalanan
 


Untuk menuju Pancuran Pitu dapat ditempuh malalui dua rute :
* dengan berjalan kaki melalui Lokasiwisata Baturraden. Jarak Lokasiwisata Baturraden - Pancuran Pitu sekitar 2.5 km, tersedia jalan berbeton sepanjang 350 meter dan jalan tanah 2.150 meter
* Dengan berkendaraan melalui jalur forest tourism, jarak Lokasiwisata Baturraden- Pancuran Pitu sekitar 5 km. Jalur ini dapatdilalui kendaraan rodadua, rodaempat dan minbus hingga ke tempat parkir diteruskan dengan berjalan kaki menuju Pancuran Pitu, berjarak 500 meter.

No comments:

Post a Comment